Senin, 24 Februari 2014

Fanatisme Warga Terhadap Sepakbola



Fanatisme adalah sebuah keadaan di mana seseorang atau kelompok yang menganut sebuah paham, baik politik, agama, kebudayaan atau apapun saja dengan cara berlebihan sehingga berakibat kurang baik, bahkan cenderung menimbulkan persetuan dan konflik serius –wikipedia-

Pergantian waktu yang begitu cepat, menyebabkan bertambahnya pengetahuan masyarakat akan suatu hal. Dari beberapa hal tersebut, ada yang mereka cintai, ada yang mereka tinggalkan, ada pula yang mereka acuhkan. Seperti sifat fanatisme masyarakat akan musik, dan fanatisme akan tokoh idolanya. Mereka mencintai music yang mereka pilih, dan tokoh yang mereka idolakan. Namun ada hal yang menarik untuk kita bahas, sifat fanatisme masyarakat Indonesia akan sepakbola.

Tak bisa dipungkiri, Indonesia tidak bisa lepas dari kancah sepakbola. Atmosfir yang luar biasa terhadap sepakbola bias dirasakan di negri ini. Dan berita ini pun telah terdengar ke seluruh penjuru dunia. Seperti yang kita ketahui, setahun ke belakang 3 klub raksasa dari daratan Britania Raya: Arsenal, Chelsea dan Liverpool untuk pertama kalinya mereka mencicipi ‘atmosfir’ sepakbola Indonesia. Lalu ada klub AC Milan yang hampir tiap tahunnya dalam beberapa tahun terakhir selalu mengirim pasukan mereka ke negri ini, meski hanya para legendanya saja. Itu semua tak lepas akibat atmosfir yang diperlihatkan oleh masyarakat kita akan sepakbola.

Para Suporter memeperlihatkan fanatisme mereka dengan berbagai cara, ada yang selalu mendampingi klubnya dimana pun mereka bermain, ada pula mereka yang memiliki banyak jersey klubnya pada era legenda klub tersebut. Peran supporter sangatlah penting, diantaranya memberikan motivasi kepada pemainnya. Tentu sepakbola tanpa suporternya bagai sayur yang tanpa garam. Di Indonesia sendiri setidaknya ada hampir 30 persatuan supporter sepakbola untuk klub luar negri. Bahkan, beberapa klub besar yang banyak suporternya berasal dari Indonesia, sampai memiliki website resmi klubnya dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Namun tak hanya klub internasional saja yang digemari, klub lokal pun banyak diminati. Khusunya oleh masyarakat asal daerah klub tersebut. Striker Persib Bandung, Sergio Van Dijk mengatakan, ”Masyarakat di sini sangat gila sepakbola. Sepakbola seperti agama kedua. Fans selalu membanjiri stadion yang kami datangi, itu menyenangkan”. Striker yang sempat bermain untuk klub Australia tersebut mengaku dukungan yang diberikan fans terhadapnya selalu memberikan suntikan ketika ia bermain.

Kembali kepada pengertian fanatisme itu sendiri, ‘Fanatisme bahkan menimbulkan persetuan dan konflik serius’. Realita yang terjadi hingga saat ini, perseteruan itu terkadang muncul yang disebabkan berbagai hal. Entah rivalitas antar tim sekota, entah sesama Tim besar, dan ada pula yang berseteru karena sejarah mengatakan mereka musuh.

Perseteruan itu sendiri sebenarnya tak masalah jika tanpa diwarnai oleh sifat anarki. Hal itu turut
menghias keindahan dunia sepakbola sebelum sifat anarki merusaknya. Mengapa harus dengan anarki? Kita anarki pun belum tentu mereka mengetahui keadaan suporternya yang anarki ini. Lantas, untuk apa kita anarki?

Ketika Indonesia bermain, semua berubah. Yang awalnya musuh, yang awalnya rival, yang awalnya berseteru berubah ketika Indonesia bermain. Semua mendukung Indonesia dengan penuh gairahnya . Dari sana perubahan signifikan begitu jelas terlihat. Makna dari semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika’ mungkin penyebabnya . Apakah menyatukan kalian semua dengan selalu menyuruh Indonesia untuk bermain di kancah internasional ? yang pada kenyataannya indonesia pun masih terseok seok di level internasional tersebut. Akibatnya, terlahir lah sifat kekecewaan, rasa tidak puas, tidak bisa menerima, yang lagi lagi diwujudkan dengan sifat anarki itu.

Memang sulit untuk menghilangkan sifat anarki, terutama dari mereka yang memang memiliki sifat anarki mungkin dari masa kecilnya. Yang memiliki sifat dewasa, coba untuk merubah sifat rekannya agar tidak lagi bersikap anarki. Namun sebenarnya perubahan yang terbaik itu pasti dari diri sendiri. Karena motivasi terbaik berasal dari diri sendiri. Apakah sifat dewasa itu tergambar pada diri anda? Atau justru anda tetap berada pada jalur yang bernama anarki?

Mencintai negara indonesia itu pasti bagi para pribuminya, namun fenomena yang terjadi sekarang banyak masyarakat kita yang mengikutsertakan dirinya kedalam bagian dari kesatuan suporter klub luar negri. Bukan untuk menyalahkan, coba kita lihat dari sisi positifnya saja. Dari sana mereka yang dewasa belajar akan menghargai suatu perbedaan, memahami akan hal yang tak diharapkan, dan tidak besar kepala akan kemenangan yang mereka dapatkan. Dari sana mereka belajar bersosialisasi, menambah keeratan sesame rakyat indonesia yang mungkin awalnya mereka belum kenal. Dan ada hal yang menarik untuk kita ketahui, mereka kadang mengadakan acara kemanusiaan. Semua berawal dari sepakbola, mungkin jika ada hal yang lebihindah dari kasih sayang, itulah sepakbola.

Tak bisa disalahkan fanatisme seseorang terhadap sepakbola jika tidak dilandasi oleh sifat anarki . Loyalitas yang bersamaan dengan fanatisme selalu memberikan warna lain dalam sepakbola, dan terkadang menjadi pemain tim ke 12 dalam suatu pertandingan. Dengan catatan mereka harus bias mengontrol emosi mereka untuk bersikap professional atas segala hal yang menimpa dirinya atau menimpa timnya. Semoga prestasi timnas Indonesia terus meningkat ke level internasional, dan diiringi oleh sikap para suporternya yang profesional. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar